KEMBALINYA AL-MASIH 'ISA DI AKHIR ZAMAN PRAKATA BAB 1: TENTANG AKHIR ZAMAN DALAM HADIS Diambilnya Kembali Al-Qur’an Islam Menjadi Tamu Asing Di Negeri Sendiri Cobaan Yang Terakhir Dan Sangat Berat Yang Muncul Di Hari Kiamat Setelah Hari Kiamat BAB 2: PEKERJAAN ISA MEMPERBAIKI KEADAAN DUNIA Yang Pertama Yang Harus Diwaspadai: Al Masih Yang Mana? Yang Memiliki Doa-doa Yang Hidup Dan Kekal Orang Yang Meningkatkan Kesolehan Umat Hubungan Manusia Dengan Khaliknya: Kenikmatan Awal Yang Syurgawi Hubungan Antara Manusia: Pedang Yang Tumpul Hubungan Manusia Dengan Alam Kesimpulan BAB 3: SEGI PENGHANCURAN DARI PEKERJAAN ISA AL MASIH Watak si Dajjal Ancamannya Bagi Yang Beriman Kekuasaan ‘Ilahi’-nya Pengakuannya Sebagai Hakim Dunia Peniruannya Pada Al Masih Yang Sejati Munculnya Kembali Isa Al Masih Pertempuran Terhebat Manusia Bagi Seluruh Dunia Isa Yang Mudah Disentuh Dengan Menyentuhnya Didatangkan Penjunjungan Muka Orang Banyak Disekakan Derajat Mereka Diwujudkan Bersamanya Orang Yang Dua Kali Datang BAB 4: YANG TANPA BANDINGNYA Yang Di Hadapan Siapa Mesjid Akan Menengadah Penguasa Umatnya Nabi Muhammad, saw. Satu Teriakan Saja Pekerjaan Isa Yang Paripurna Seorang Milik Semua Bangsa PRAKATA Dari Zaman ke Zaman, tidak ada orang yang menerima reaksi begitu banyak dan bermacam-macam seperti halnya Isa Al Masih, apakah itu berupa pujian atau hinaan yang diarahkan kepadanya. Reaksi atau respon berasal dari berbagai kalangan seperti ahlipikir dan orang kebanyakan, yang beragama dan yang tidak beragama, bukan saja dari para pengikutnya tetapi juga dari berbagai macam aliran agama. Bagaimanapun pengabdian mereka dengan berbagai tingkatannya, tetapi reaksinya banyak sekali. Bagi orang Tasawuf(Sufi), Isa Al Masih dianggap sebagai nabi yang berperingkat besar dari nabi-nabi lainnya. ‘Tidak ada nabi sebelumnya yang mendapat predikat mulia dengan nilai-nilai kesempurnaan yang tiada taranya.’ [1]. [2] Lagipula, ‘Isa Al Masih merupakan teladan kesempurnaan manusia dan teladan yang luar biasa dari seorang master/guru yang sugguh-sungguh benar.’ Bagi orang Tasawuf, Isa Al Masih dijadikan model dan teladan kesucian yang paling murni. Untuk menjadi benar-benar suci bersih ‘seperti Isa Al Masih’ bukan apa saja selain ciptaan Allah yang bisa mengundang jeritan hati para pemujanya. Kesuciannya hanya bisa didapat karena pertolongan, ridho dan kurnia Allah. Orang Sufi selalu menginginkan kesucian seperti kesucian Isa Al Masih, baru mereka merasa puas. Hal ini tersirat dalam puisi penyair ’Attar. Ya Allah, bersihkanlah aku dari jiwa yang kotor ini, Sehingga aku sendiri bisa suci abadi seperti Isa Al Masih. [3] Nama Isa Al Masih diartikan kembali dalam terminologi orang Sufi sebagai ‘cinta kasih.’ [4] Sementara itu suatu hal yang benar-benar jelas, Isa Al Masih sendiri telah mendapatkan tempat di hati dan pikiran Nabi Muhammad, saw. Mengenai kedatangannya kembali Isa Al Masih ke dunia di akhir Zaman yang merupakan pokok pembicaraan di Zaman nya Nabi Muhammad, saw., (seperti halnya sekarang ini) kita menemukan bahwa Nabi Muhammad saw., sangat rindu untuk bertemu Isa Al Masih, sebagaimana Hadis menyatakan: Harapanku bila diberikan panjang usia adalah ingin bertemu Isa Al Masih, tetapi bila kematian cepat menjemputku, tolong kepada orang yang bisa bertemu dengannya menyampaikan salamku. [5] Nabi Muhammad, saw., bukan saja rindu bertemu Isa Al Masih, akan tetapi ia melihat bahwa persaudaraanya dengan Isa Al Masih harus mendapat tempat yang utama. Meskipun semua nabi-nabi bersaudara, Nabi Muhammad, saw., memilih Isa Al Masih sebagai saudara terdekat. Isa Al Masih merupakan nabi yang mendapatkan tempat yang sangat baik dalam hati dan pikiran Nabi Muhammad, saw. Baginya, persaudaraan dengan Isa Al Masih adalah merupakan keutamaan. Dalam Hadis ditulis: Nabi-nabi sama satu saudara meskipun dari ibu yang berbeda dan agama mereka hanyalah satu. Dari semua umat akulah yang paling dekat dan pantas menjadi saudara dari Isa Al Masih, anaknya Maryam, karena tidak ada nabi di antara aku dan dia. [6] Dalam karangan berseri ini, para Sufi memandang Isa Al Masih sebagai suri-teladan dalam hal kesucian dan cinta kasih. Dan yang sangat dirindukan Nabi Muhammad, saw., adalah persaudaraannya yang perlu diutamakan. Dalam seri ini juga kita akan menggali cerminan Isa Al Masih dari sudut pandang Hadis dan komentar Al-Qur’an serta tulisan-tulisan kaum Sufi. BAGIAN 1: KEDATANGAN KEMBALI ISA AL MASIH Hari Kiamat atau a Dengan datangnya kembali, tugas pertama Isa Al Masih adalah pembenahan sedangkan yang kedua adalah penghancuran. Sakit dan kematian akan merupakan hal yang lama yang tidak lagi dialami dan si Dajjal akan dihancurkan. Orang Muslimin dan Muslimat di Zaman perkembangan awal Islam percaya bahwa pekerjaan Isa Al Masih akan begitu menyeluruh selama kekuasaannya sehingga ‘tidak akan ada seorang pun yang akan mati dan mereka tidak akan sakit.’ [88] Bila Isa Al Masih datang, kematian akan sirna dan penyakit akan menghilang dari dunia. Hal in sangat konsisten dengan keterangan Hadis yang mengatakan bahwa segala makhluk yang bersengat akan kehilangan sengatnya. Malah, perubahan yang akan dilakukan Isa Al Masih termasuk dunia kuman dan virus. Kitab suci Al-Qur’an mengajarkan bahwa Isa Al Masih menyembuhkan orang yang sakit dan menghidupkan orang mati, [89] padahal di sini disebutkan bahwa penyakit dan kematian tidak berlaku lagi. Pada waktu kemunculannya yang pertama Isa Al Masih telah menghidupkan beberapa orang, sedangkan pada kemunculannya yang akan datang, berjuta-juta orang akan dibikin kebal dari kematian dan bebas dari rasa ngeri dan takut. Rasa takut mati merupakan bentuk pendewaan diri sendiri. Orang yang benar-benar beribadah dengan ikhlas kepada Allah hanya dikendalikan oleh satu jenis perasaan takut—yang pada Allah melulu. Orang selalu diperbudakkan oleh apa yang ditakutinya. Manusia diciptakan untuk menjadi abdi Allah semata; hanya inilah ibadah yang sejati. Penyembahan yang demikian akan benar-benar terjadi bila kematian tidak berlaku lagi dan hal ini akan terjadi di bawah kekuasaan Isa Al Masih. Keadaan ini bisa dijuluki Firdaus dinyatakan di bumi. Waktu itu, manusia tidak masuk akal bila menolak melakukan ruqu untuk menyembah Allah. Bahkan, akibat kematian pun akan diperhatikan Isa Al Masih. Kata Hadis: ‘Isa akan mengusap [air mata atau kesedihan] dari wajah orang....’ [90] Pemeluk terdahulu merasakan bahwa kepedulian Isa Al Masih bagi yang berduka, terpuruk dan putus asa adalah suatu anugrah yang tidak kalah pentingnya dibanding anugrah-anugrah lainnya. Tidak aneh bila Hadis menyatakan, ‘Betapa bahagianya orang yang hidup setelah kedatangannya kembali Isa Al Masih!’ [91] Lagipula, Isa Al Masih akan menghancurkan si Dajjal. Dari semua Hadis, hanya Isa Al Masih lah yang berperang dengan si Dajjal. Bertempur satu lawan satu—pertempuran terakhir bahkan yang terbesar dalam sejarah umat manusia sejak Nabi Adam diciptakan sampai Hari Kiamat. Yang sangat menarik untuk dicatat di sini adalah dalam seluruh perkerjaan Isa Al Masih, apakah di masa lampau maupun masa mendatang, ia hanya membunuh satu orang, yakni, si Dajjal. Dalam semua Hadis Isa Al Masih tidak terungkap memukul atau melukai satu orang pun, malahan ia terkenal bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati. Jadi, kalau ia membunuh seseorang, pantas kalau kita terhenyak dan bertanya, ‘Mengapa dari berjuta-juta orang di dunia ini hanya satu yang dibunuh Isa Al Masih?’ Jawabannya terdapat di karakter si Dajjal yang berpengaruh jahat bagi dunia ini. Selama berabad-abad ini, bila manusia ingkar dari Allah, mereka akan kehilangan kemampuan untuk melihat dengan jelas atas kebenaran. Mereka menjadi kehilangan tujuan dan arah sehingga mudah menjadi korban kesalahan dan kejahatan. Bila orang sudah menganggap hitam sebagai putih, yang putih otomatis akan menjadi hitam. Bila kebaikan dianggap sebagai kejahatan, kejahatan dengan mudah akan dengan mulusnya bertahta di atas kebaikan. Tetapi, meskipun kejahatan selalu sering terjadi, di Hari Kiamat kejahatan tidak akan ditutup topeng lagi. Pada saat itu, kejahatan akan berani menyatakan diri secara tulen, sedemikian rupa sehingga yang paling mencerminkan kejahatan itu, si Dajjal, akan memproklamirkan dirinya sebagai yang Maha Besar, Maha Bijaksana dan sebagai Tuhan yang Baik. Betapa kufur dan bohong besar! Kemunculan si Dajjal akan menimbulkan malam yang paling kelabu dalam sejarah umat manusia. Di antara masa diciptakannya Adam dan Hari Kiamat tidak ada lagi yang lebih berbahaya kecuali Al Masih Palsu. [92] Saat itu disebut malam yang sangat gelap karena manusia akan memilih antara kejahatan yang tidak terhias dan Allah yang Maha Besar. Meskipun demikian, sedihnya berjuta-juta umat manusia di dunia ini akan menolak Allah. Bahkan, ‘...mereka yang di dalam kubur pun akan percaya kepadanya,’ [93] kita diberitahu. Artinya, mereka akan percaya bahwa Al Masih Palsu adalah Tuhan. Jadi, mudah dimengerti bahwa Nabi Muhammad, saw., berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu atas siksa kubur, siksa Neraka...dan cobaan dari Al Masih Palsu. [94] Jelaslah bahwa cobaan dari si Dajjal sama dengan siksa kubur dan siksa Neraka. Dan kalau hal ini yang dirasakan Rasulullah, bagaimana orang-orang yang beriman yang biasa-biasa saja bila mereka mesti menghadapi masalah serupa? Tetapi, boleh bertanya: ‘Apa yang membuat cobaan dari si Dajjal bisa dibandingkan dengan siksa kubur dan siksa Neraka?’ Seorang mufasir yang terkenal, Al-Qadi Abu Bakr Ibn Al-’Arabi (543h), mengatakan bahwa ‘Allah akan membuat si Dajjal menampakkan beberapa kekuasaan yang bersifat Ilahi’ [95] Dia diberikan kuasa dan kewenangan atas langit dan bumi, dunia binatang dan tumbuh-tumbuhan: Ia akan mendatangi orang-orang dan mengajaknya masuk agama atau kepercayaan yang salah dan akan meyakinkannya dengan memerintah langit untuk menurunkan hujan di bumi untuk menumbuhkan hasil bumi, dan di senja hari ternak-ternak mereka akan bersuara girang tanda kenyang dan kantung-kantung susunya penuh, dengan perutnya buncit dan gendut. Kemudian, terus menghampiri orang lainnya seraya mengajaknya, tetapi mereka akan menolaknya dan begitu dia ditolak ia akan meninggalkan mereka dengan suatu kemarau panjang sehingga mereka menjadi miskin. Ia akan berjalan kembali ke tanah yang gersang tadi seraya berucap ‘Keluarkanlah kekayaan dari perutmu’ dan kekayaan dari perut bumi akan keluar dan bertumpuk di hadapannya seperti kumpulan lebah. [96] Bukan hanya itu saja, tetapi seperti halnya Isa Al Masih yang asli, ia bisa menyembuhkan orang sakit, membuat orang buta bisa melihat kembali, dan bahkan bisa menghidupkan orang mati: Si Dajjal akan muncul....Ia bisa menyembuhkan orang buta dan kusta dan bisa menghidupkan kembali orang mati. Ia akan menyatakan kepada umat manusia, ‘Aku adalah Tuhanmu.’ [97] Menurut Hadis, kerusakan yang dibuat si Dajjal oleh kekuasaannya tidak bersifat lokal, tetapi ke seluruh dunia. Ia akan menunjukkan mujizat dimana-mana sehingga bisa mempengaruhi seluruh dunia, kecuali Mekah dan Medinah. [98] Bukan hanya dunia yang akan disihir oleh si Dajjal dengan kekuasaannya yang besar beserta mujizat-mujizatnya, ia juga akan berupaya menghancurkan semua penentangnya. Ia akan mempunyai kekuatan sihir yang sangat besar, misalnya apabila bayangannya menutupi pasukan Muslim sekali pun, daya sihirnya akan membuat tentara yang terkuat dari mereka bertekuk lutut, tenaganya untuk berdiri menjadi terkuras sehingga tidak berdaya. [99] Sifat yang lebih berbahaya lagi dari kekuasaannya yang besar adalah daya tipunya, dengan apa ia akan menyatakan dirinya sendiri berhak sebagai Hakim Dunia. Umat Muslim terdahulu percaya bahwa Allah akan turun ke tingkat langit bagian bawah untuk menghakimi dunia: Seorang penyeru akan panggil dengan hanya satu kali teriakan, ‘Hai orang-orang, saat Kiamat telah datang.’ Makhluk yang mati maupun yang hidup semua akan mendengar teriakan itu. Kemudian, Allah akan turun ke tingkat langit bagian bawah, lalu akan terdengar teriakan ‘Hari ini, kepada siapa kerajaan-Nya?’ ‘Kepada Allah, hanya Dialah yang Maha Esa!’ [100] Langit bagian bawah apa itu? Kitab suci Al-Qur’an menyatakan, ‘Sesungguhnya Kami telah mendandani langit [yang terdekat darimu], dengan bintang-bintang.’ [101] Jadi, disitulah bintang-bintang berada. Kitab suci Al-Qur’an juga menyatakan bahwa,ketika Allah menghakimi dunia, Ia akan datang dan membawa Neraka Jahanam dengannya. Janganlah [berlaku demikian! Ingatlah]! Bila bumi sudah dihancurkan dengan goncangan berturut-turut, dan tampak nyata kebesaran Tuhanmu ketika malaikat datang barisan demi barisan. Dan pada hari itu Neraka Jahanam pun diperlihatkan. Ketika itu barulah manusia sadar akan [kesesatannya.] Namun apa gunanya lagi kesadaran baginya? [102] Apakah ditunjukkannya Neraka Jahanam ini akan diperbuat secara fisik atau sebagai manifestasi belaka boleh diperdebatkan. Para pemeluk Islam terdahulu paham sekali bahwa Allah lah yang akan menghakimi di atas bumi ini. Sebaliknya, si Dajjal akan mengakui bahwa ia adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk menghukum orang di Neraka atau memberi ganjaran di Firdaus. Menurut Hadis, bila ia menampakkan diri, orang akan melihat dia membawa ‘dua sungai’ atau ‘dua gunung,’ yang satu akan kelihatan seperti Neraka dan yang satu lagi seperti Firdaus. Al Masih Palsu...memiliki dua sungai. Yang satu sarat dengan api yang menyala-nyala dan yang satu lagi adalah mengalirkan air putih....Apabila salah satu darimu bertemu dengannya, biarkan dia menutup matanya dan minum dari sungai yang mengalirkan api, buat dia itu adalah air yang dingin. Tetapi, hati-hati dengan sungai yang satu lagi! Aliran sungai berair putih sebenarnya merupakan tipuan [103] Si Dajjal memiliki dua buah gunung. Gunung yang satu penuh dengan pohon-pohonan, buah-buahan dan air, sedangkan gunung satunya lagi berasap dengan api yang menyala. Kemudian si Dajjal berkata [tentang kedua gunung tersebut], ‘Yang satu adalah Firdaus dan yang satu lagi adalah Neraka yang sangat panas. [104] Mereka yang tidak terkesan oleh mujizat-mujizat si Dajjal akan tertekan memujanya karena ‘Neraka’ dan ‘Firdaus’-nya. Jelas, muslihat si Dajjal ini merupakan tipuan yang terbesar dalam sejarah umat manusia. Si Dajjal akan mencoba meniru Al Masih yang sejati. Oleh karenanya, ia disebut Al Masih Palsu atau Al Masih Pembohong. Ia akan berkuasa atas alam. Ia akan bisa menyembuhkan yang sakit dan membuat orang buta melihat kembali. Bahkan, ia akan menghidupkan orang mati. Perbedaannya, Al Masih Palsu akan berupaya mengagungkan dirinya, sedangkan Al Masih yang sejati akan mengagungkan Allah. Al Masih Palsu akan mempengaruhi orang untuk berbuat jahat, sedangkan Al Masih yang sejati akan menghilangkan permusuhan dan kebencian dari hati umat manusia. Jika Al Masih Palsu bisa menyembuhkan beberapa orang yang sakit dan menhidupkan seorang yang mati, maka di bawah kekuasaan Al Masih yang sejati, sakit dan kematian sama sekali tidak akan ada di dunia lagi. Jika al Masih Palsu memiliki gunung yang dia sebut sebagai ‘Firdaus,’ maka di bawah kekuasaan Al Masih yang sejati seluruh bumi akan menjadi Firdaus. Mungkin perbedaan yang paling besar adalah sumber kekuasaannya. Sumber kekuasaan Al Masih yang sejati adalah Allah, tetapi Al Masih Palsu kekuasaannya bersumber dari si Iblis. Si Dajjal dinamakan ‘Musuh Allah’ [105] (memang, siapa saja yang mencoba mengakui dirinya secara bohong bahwa dirinya Tuhan yang Maha Besar adalah musuh bebuyutan Allah). Ia lebih dekat dengan si Iblis sendiri: Iblis menempatkan singgasananya di atas air. Dari sana ia mengirimkan anak buahnya ke bumi. Dan yang paling dekat dengannya adalah yang paling memperdayakan. [106] Jadi, si Dajjal akan sebagai yang paling dekat dengan si Iblis. Ia adalah menjadi alat utama si Iblis untuk menyebarkan kejahatan. Syetan-syetan dari timur dan barat akan selalu berada dan siap menunggu perintah si Dajjal. [107] Si Iblis akan mentahbiskan si Dajjal dengan kekuasannya. Si Dajjal akan menjadi manifestasi paripurna kekuatan si Iblis dalam bentuk manusia—kekuatan yang sama yang menantang Allah di masa Nabi Adam hidup. Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menetapkan saya makhluk sesat, saya bersumpah untuk [menghalang-halangi] mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan memperdayakan mereka dengan mendatanginya dari muka, dari belakang, dari kanan dan kiri. Dan Engkau tidak akan menemui [lagi] kebanyakan mereka [sebagai golongan] orang-orang yang bersyukur. [108] Dalam diri si Dajjal, si Iblis akan meluncurkan serangannya terakhir untuk menghancurkan umat manusia. Di tengah-tengah upaya akhir si Iblis, Allah akan mengirimkan Isa Al Masih ke dunia. Hadis tertentu mengatakan: Isa, anak Maryam, akan muncul...menempatkan tangannya di atas sayap kedua malaikat..., ketika ia merundukkan kepalanya, kucuran butiran air dengan indahnya bertaburan dan begitu mengangkat kepalanya, batu jamrud seperti mutiara yang cantik berkilauan akan berjatuhan. Sakina ada padanya [atau, ia berjalan atas Sakina], dan bumi pun mengkerut di hadapannya. [109] Isa Al Masih diperkenalkan dengan dua malaikat, suatu pertanda jelas sebagai pengantar dari Syurga. Butiran air dan berhamburnya mutiara dari kepalanya mempertunjukkan kesegaran dan kemulian seseorang yang baru saja datang dari sana. Kemudian, Hadis menyatakan kedatangan Sakina bersama Isa Al Masih. Kata ini disebutkan dalam Al-Qur’an (2:248). Mufassirin berbeda pendapat mengenai apa artinya, tetapi seorang mufasir yang bernama Qartaby menyebutkan ada dua Hadis dari Sahih Muslim yang menunjukkan bahwa Sakina adalah suatu awan atau suatu ruh/kumpulan malaikat yang berbentuk awan. Di dalam Al-Qur’an juga kita menemukan ayat-ayat yang berbunyi: ‘Bukankah tiada lain yang mereka nanti-nantikan [pada Hari Kiamat] kecuali naungan awan bersama malaikat yang didatangkan Allah....’ [110] Kesimpulannya, Sakina adalah awan tersebut yang melambangkan suatu tempat kediaman yang agung. Memang, menurut Encyclopedia of Islam, asal-usul kata ini berakar pada bahasa Ibrani dengan artinya Kediaman-Nya yang Ilahi. Jadi, Hadis mengungkapkan kemunculannya kembali Isa Al Masih dengan cara yang begitu kaya dan prima. Yang kemudian akan diiringi oleh Kemuliaan Kediaman yang Maha Agung sehingga bumi akan bersinar sebagai Nur Ilahi. ‘Kemudian, bumi akan terang benderang disinari Nur Ilahi dan Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia....’ [111] Ungkapan serupa ‘bumi akan terang benderang disinari Nur Ilahi’ juga disebutkan sekali dalam Al-Qur’an: Bumi menjadi terang benderang disinari cahaya Tuhan. Buku catatan Amal diberikan [masing-masing yang bersangkutan], para nabi dan saksi-saksi ditampilkan [di muka sidang].... [112] Jelaslah, ada suatu kesamaan antara Al-Qur’an dengan Hadis ini. Dalam Hadis, dikatakan bahwa bumi akan terang benderang dengan Nur Ilahi dan Isa Al Masih, anak Maryam, akan turun ke bumi. Dan dalam Al-Qur’an disebutkan bumi akan terang benderang dengan cahaya Tuhan dan buku catatan Amal akan diberikan dan ditunjukkan. Dengan kata lain, hanyalah satu peristiwa yang kemuliaannya setara dengan kemuliaan dan kekuasaan munculnya Isa Al Masih, yaitu, Hari Kiamat ketika buku catatan Amal akan diberikan. Jadi, di dalam Hadis, turunnya Isa Al Masih dari langit ke bumi dan diturunkannya buku catatan Amal terkaitkan erat. Memang, jelas bahwa kemunculannya kembali Isa Al Masih pada dasarnya merupakan suatu penghakiman. Ia datang untuk menghakimi seluruh umat manusia di dunia yang mempercayainya sebagai pengetahuan tentang terjadinya Kiamat. [113] [114] Kedatangannya ke dunia untuk menghakimi menunjukkan kepada seluruh umat dunia bahwa tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari pengadilan akhir Zaman ; sepertinya hal ketika Al Masih bangkitkan almarhum dan almarhumah dari maut merupakan tanda bahwa semua orang mati akan hidup kembali guna diadili di Hari Kiamat. Shokani juga mengatakan dalam Fath Al-Qadeer bahwa ‘kelahiran Isa dari seorang perawan dan hidupnya kembali setelah dia mati merupakan bukti kebenaran dari kebangkitan kembali umat manusia di akhir Zaman .’ [115] Allah yang pernah mengangkat Isa Al Masih ke hadirat-Nya, memperkenalkannya kembali sebagai Hakim yang Adil di seluruh dunia dengan semua kehormatan dan kemuliannya: Atas kuasa Allah, Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia untuk menegakkan keadilan. [116] Lewat kuasa Dia yang memegang rohku di tangan-Nya, Isa, anak Maryam, akan turun di antaramu yang merupakan Hakim dan Pemimpin yang Adil. [117] Adalah suatu kesimpulan yang sangat gamblang dalam pemikiran Nabi Muhammad, saw., dan para pemeluk Islam terdahulu bahwa hanya ada satu orang yang mampu melenyapkan si Dajjal, yakni Isa Al Masih. Isa Al Masih lah yang diangkat oleh Allah menghadapi malam yang tergelap di dunia. Padahal, pada kenyataannya, kedatangan Isa Al Masih bukan semata-mata untuk melenyapkan si Dajjal, melainkan juga untuk menghakimi dunia dan menbalikkan umat manusia supaya taat dan menyerahkan diri secara total kepada Allah. Bila si Dajjal menghalanginya, maka Isa Al Masih terpaksa membasminya terlebih dahulu. Perhatikanlah bahwa ia akan melakukannya sendiri. Tidak diungkapkan bahwa Isa Al Masih akan dibantu oleh nabi lain atau suatu tentara yang bersifat manusiawi atau barisan malaikat. Apabila Isa Al Masih datang dan menjadi imam sembahyang, tentara Muslim, meskipun di bawah kekuasaan sihir si Dajjal, akan disadarkan kembali; walaupun demikian, mereka tidak akan membantu Isa Al Masih dalam pembasmian si Dajjal. Tugas mereka hanyalah pekerjaan pembersihan setelah Al Masih Paslu sudah dihancurkan. Keterangan Hadis atas bagaimana caranya Isa Al Masih akan menghancurkan si Dajjal merupakan hal yang mempesonakan sekali. Banyak peperangan di sejarah pernah dimenangkan oleh pedang dan tombak, pasukan dan perlengkapan, jendral dan kapten, taktik dan strategi, tetapi masih menimbulkan banyak korban. Namun, peperangan terbesar dalam sejarah umat manusia ini hanya akan dimenangkan dengan baru satu pandangan saja. Ketika musuh Allah melihat Isa, ia akan hancur seperti garam larut di dalam air. [118] Tidak akan ada babak kedua; bahkan, sebenarnya tidak ada babak pertama! Waktu yang diperlukan cukup hanya dengan satu pandangan saja dari mata Isa Al Masih. Apa yang membuat Isa Al Masih menjadi salah satunya orang yang mampu menghancurkan si Dajjal? Mengapa Allah mengutus Isa Al Masih untuk tugas ini dan bukan Nabi Musa atau Nabi Ibrahim atau Nabi Idris? Sebuah Hadis mengatakan: Ketika godaan dianyamkan ke dalam hati seperti suatu helai jerami membentuk anyaman tikar, suatu titik hitam akan ditetapkan di dalam hati untuk menerima godaan-godaan itu, dan suatu titik putih yang akan menolaknya. Hal ini akan terus-menurus berlangsung sampai hati menjadi salah satu di antaranya: apakah akan putih bersih seperti pualam, di mana tidak terpengaruh oleh tipuan selama langit dan bumi tetap ada, atau menjadi hitam, kotor, seperti suatu bejana yang terbalik yang tidak bisa dipakai apapun. Hati yang hitam tidak mengetahui mana yang adil dan tidak akan mengingkari kejahatan melainkan ternoda oleh ketamakannya—penuh napsu angkara murka. [119] Bukhary mencatat bahwa ‘si Iblis menyentuh setiap anak yang dilahirkan, tetapi Isa, anak Maryam, tidak tersentuh.’ Dengan kata lain, Isa Al Masih tidak dikotori, hatinya putih. Oleh karenanya, dialah satu-satunya orang yang bisa memberdayakan orang-orang yang percaya kepadanya untuk mengatasi godaan kejahatan. Sebelum munculnya Isa Al Masih, dunia akan nyaris berada di tepian jurang kehancuran rohani total. Dunia akan buta dan menyimpang dari jalan yang lurus. Ciptaan Allah yang dibuat dengan indahnya, terutama manusia (‘Sesungguhnya manusia itu telah Kami ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya’ [120] ) akan membelakangi Penciptanya yang benar dan mendewakan musuh-Nya. Ini adalah suatu penghinaan yang terbesar terhadap kemurahan hati Allah sebagai Yang Maha Baik, terhadap kemuliaan-Nya sebagai Yang Maha Besar, dan terhadap keilahian-Nya sebagai Yang Maha Esa. Di saat ini, orang yang beriman akan bingung, karena ia akan menghadapi pengadilan terbesar yang pernah orang beriman hadapi. Nabi Muhammad, saw., memohon dengan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan perlindung-Nya dari si Dajjal [121] —orang-orang beriman akan melakukan hal yang sama. Dan jawaban atas doa tersebut dari Allah adalah kemunculan kembali Isa Al Masih, karena Isa Al Masih akan datang dengan bukti-bukti yang nyata tentang identitas Al Masih Palsu: jika si Dajjal memang yang Maha Besar, maka mustahil Isa Al Masih bisa menghancurkannya; tetapi jika Isa melenyapkan si Dajjal selama-lamanya, si Dajjal itu bukanlah Tuhan. Isa Al Masih akan betul-betul menghancurkan si Dajjal. Suatu hari akan datang saatnya di mana kedua figur ini akan bertatap muka. Pertempuran antara Al Masih yang Asli dan yang Palsu tidak akan berlangsung lama, hanya secepat kilat saja. Si Dajjal, dengan segala pembantunya yang jahat, semua kekuasaannya yang ‘ilahi’, dan segala kesombongannya yang kufur tidak akan bisa menandingi Isa Al Masih. Dikatakan bahwa semua kegelapan seluruh dunia tidak bisa menyembunyikan cahaya sebuah lilin. Si Dajjal tidak akan menemui ‘satu lilin, akan tetapi orang yang kemunculannya membawakan Nur yang Ilahi. Kecepatan dan kemudahan para pemeluk Islam terdahulu dalam memahami bahwa Isa Al Masih akan menghancurkan si Dajjal merupakan suatu pertanda bahwa Isa Al Masih mendapatkan tempat yang paling utama di dalam hati dan pemikiran mereka. Begitu ia menghancurkan si Dajjal, Isa Al Masih akan berkuasa di dunia. Hadis mengungkapkan bahwa dia adalah manusia bagi seluruh dunia, bukan hanya untuk satu daerah tertentu. Ia yang milik semua bangsa, bukan hanya orang Yahudi, Kristen, ataupun Muslimin dan Muslimat. Bukanlah hal yang kecil bagi seorang manusia untuk memimpin seluruh bangsa, meskipun demikian, akibatnya dari kedaulatan Isa yang dilihat orang Muslimin yang pertama akan dirasakan sampai segala pelosok dunia. Tetapi, bagaimana dan apa bentuk pemerintahannya? Hadis menyatakannya ia sebagai Imam—pemimpin agama yang mewakili Allah. [122] Pemerintahannya bukan suatu bentuk demokrasi tetapi suatu tataan sosial yang berkiblah ke Allah, yakni, suatu peradaban di bawah Hukum Allah. Allah lah akan menjadi Penguasa dan kekuasaan-Nya akan disalurkan lewat orang yang bernama Isa Al Masih. Di bawah kedaulatan Isa Al Masih, semua masalah yang sangat kuat berakar—seperti masalah ras, masalah-masalah nasional dan internasional, dll.—akan melebur. Hadis menunjukkan macam apa pemerintahan Isa Al Masih ini, yaitu, suatu ketatanegaraan yang tidak terbatas dan sangat menyentuh segala hal kekuasaannya: Dan siapa pun yang menyentuh Isa, anak Maryam, akan dijadikan orang yang mulia. Dengan menyentuh Isa, ia akan terhormat. Isa akan mengusap [air mata atau kesedihan] dari wajah orang dan akan memberitakan derajatnya di Firdaus. [123] Pemimpin-pemimpin pemerintahan dijaga ketat dan tidak bisa seorang pun mendekatinya kecuali dengan penjagaan yang ekstra kuat. Tetapi, lain halnya dengan Isa Al Masih. Ia selalu bersama-sama masa orang sehingga ia tidak bisa didekati orang. Manusia yang berasal dari Syurga datang membagikan kenikmatan syurgawi kepada semua orang. Isa akan selalu bersedia menemui siapa saja. Ia bisa didekati dan bahkan disentuh sekalipun. Selama kekuasaannya, segala sesuatu akan ditemukan berlimpah ruah. Tetapi, dengan demikian wang dan semacamnya seperti emas dan batu mulia tidak tidak akan diburu orang. Satu hal saja yang akan sangat diminati orang: menyentuh Isa Al Masih. Lagipula, ia tidak akan melarang orang yang tidak bersih atau orang jelata untuk menyentuhnya. Justru untuk mereka ia datang, untuk membuat mereka bersih dan meninggikan derajat sosialnya. Isa Al Masih tidak terancam atau dinajiskan jika disentuh oleh orang-orang yang terbwang dari masyarakat melainkan ia merasakannya sebagai manusia yang berharga dan penting. Seperti sinar matahari yang jatuh menyinari tempat yang terkotor tetapi tidak kena kotoran tersebut, begitu juga Isa Al Masih kesuciannya tetap tidak tersentuh. Dengan menyentuh Isa Al Masih, kata Hadis, penjunjungan akan didatangkan. Tetapi, bagaimana sifat penjunjungan? Apakah bernilai keduniawian? Tidak. Sifatnya agak merupakan penjunjungan spirituil. Di bawah pemerintahan Isa, nilai spirituil orang akan meningkat. Begitu orang menyentuh Isa Al Masih, ia akan membagikan rasa kesucian bagi mereka sehingga mereka akan secara rohani tergolong ‘sebagai yang paling dijunjung.’ Pada saat itu pun, mereka akan dikelompokkan menjadi ‘orang suci.’ Menyentuh benda yang suci atau tempat pemujaan merupakan suatu kebiasaan keagamaan di semua agama. Tetapi, bila Isa Al Masih datang, ia adalah yang harus disentuh. Dialah yang menjadi pusat praktek keagamaan, dan berkah dari Syurga akan mengalir melaluinya—bukan hanya untuk menyembuhkan orang yang sakit, tetapi kesolehannya dan kesuciannya yang membuat hati orang merasa rukun di hadapan Allah. Isa Al Masih meninggikan derajat manusia dan, berdasarkan itu, memulihkan nilai mereka di hadapan Allah. Inilah mengapa kesempatan untuk menyentuh Isa Al Masih akan sangat dihargai. Isa Al Masih juga akan menyekakan [air mata atau kesedihan] muka-muka orang. Di tempat lain kita baca bahwa, oleh karena Isa Al Masih, ‘apa saja yang bersengat akan kehilangan sengatnya’ [124] Hal ini bisa berlaku baik secara jasmani maupun secara rohani. Segala sesuatu yang secara fisik mempunyai sengat dan digunakan kepada manusia maka akan menghilang. Contohnya, pedang akan hilang dan ular tidak akan lagi menggunakan giginya yang tajam, tetapi akan menjadi binatang peliharaan. Begitu juga, setiap orang yang memiliki sengat secara spirituil yang telah digunakan terhadap orang lain, sengatnya itu akan hilang. Contohnya, lidah manusia yang bisa menjadi lebih bersifat merusak dibandingkan bisa ular akan hilang sengatnya karena hati manusia akan kehilangan sifat permusuhan dan kebenciannya. Sama halnya dengan kuburan, yang akan hilang sengatnya. Kepahitan karena kehilangan nyawa akan hilang. Bau busuknya kematian akan dikuburkan. Hadis di atas mengungkapkan pula aspek lain dari pribadi Isa Al Masih: ‘Ia akan memberitakan derajatnya di Firdaus.’ Al-Qur’an mengatakan bahwa Isa Al Masih mempunyai kemampuan mengetahui rahasia pribadi orang mengenai hidup orang-orang. ‘Lagipula aku dapat memberitahukan kepada kalian apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian masing-masing.’ [125] Akan tetapi, menurut Hadis, Isa Al Masih juga mengetahui masa depan dan keadaan akhir orang. Ia akan memberitakan orang-orang akan derajatnya di Firdaus, apakah tinggi atau rendah, sebelum mereka berdiri di hadapan Allah di Hari Penghitungan. Begitu ia menghidupkan orang mati atas seijin Allah, ia juga akan menceritakan orang-orang kedudukannya di Firdaus atas seijin Allah juga. Oleh karenanya, Hadis menyatakan bahwa kemunculannya kembali sebagai suatu Pengadilan yang Adil. Keadilannya akan agung. Allah akan memberikannya kekuasaan dan hikmah memecahkan masalah, berhubungan dengan manusia dan lain-lain dalam menerapkan keadilan yang agung dari Allah sendiri. Rasullah dan para pemeluk Islam terdahulu pasti lama merenungkan kerja dan teladan pribadi Isa Al Masih. Renungan ini akhirnya menjurus pada suatu kerinduan untuk bisa bertemu dengan Isa Al Masih. Nabi Muhammad, saw., sendiri rindu sekali untuk bertemu Isa Al Masih di saat kemunculannya kembali: Harapanku bila diberikan panjang usia adalah ingin bertemu Isa Al Masih, tetapi bila kematian cepat menjemputku, tolong kepada orang yang bisa bertemu dengannya menyampaikan salamku. [126] Pera pemeluk Islam terdahulu pasti merasakan kerinduan yang sama. Hal ini dengan indahnya terdapat dalam Hadis berikut: Isa Al Masih, anak Maryam, akan muncul sebelum Hari Kiamat. Ia membuat orang-orang menjadi kaya bathinnya bersama dia dan tidak lagi butuh siapa pun. [127] Dalam bahasa Arab, secara harfiah Hadis ini berbunyi sebagai berikut: ‘Isa Al Masih, anak Maryam, akan muncul sebelum Hari Kiamat, dan bersamanya, biarkan orang-orang jangan bersama orang lain lagi.’ Meskipun kerja Isa Al Masih akan banyak sekali dalam berbagai segi, bahkan dengan meliputi pula ketertiban semua ciptaan Allah, yang paling mengharukan adalah bahwa hanya ia sendiri yang akan bisa memperbaharui manusia untuk kembali lagi kepada Allah. Jelas, dengan bagian dari perkerjaannya itu, umat manusia akan merasa benar-benar puas. Maka, jika Isa Al Masih bersama mereka, siapa yang akan menentang mereka? Si Dajjal, kubur, siksaan Neraka: semuanya itu tidak berarti di hadapan dia! Bersama manusia ini, yaitu Isa Al Masih, mereka boleh berjalan melalui lembah kematian tanpa takut bahaya. ‘Sebelum Hari Kiamat’ adalah merupakan kalimat kunci untuk memahami kepuasan yang utama yang akan orang alami bersama Isa Al Masih—sebab, ia mempersiapkan mereka untuk Hari Kiamat itu. Karena hasil pekerjaan Isa Al Masih, wajah-wajah mereka akan bersih dan cerah pada hari itu, ceria penuh kegembiraan. Apa yang boleh kita rindukan sebelum Hari Kiamat selain hati kita boleh penuh dengan kesukacitaan ibadah yang hanya terdapat di tangan Allah? Pada hari itu, sembahyang tidak akan bersifat mekanistis melainkan akan merupakan pengalaman agamis yang sangat pekat, semacam rasa pendahuluan Firdaus. Dengan ini, bagi para pemeluk agama yang benar-benar beriman, Firdaus bukanlah lagi sesuatu yang asing untuk dinikmati atau dialami. Biarkan Hari Kiamat datang jika hati bisa benar-benar mengalami perasaan ‘satu rak’ah sholat akan lebih berarti daripada dunia ini dengan segala isinya. [128] Setiap nabi datang sekali saja ke dunia dan setiap nabi datang untuk memperingatkan. Kemudian, tugasnya selesai di situ. Isa Al Masih juga sama datang memperingatkan, tetapi, tugasnya tidak selesai sampai situ. Isa Al Masih datang dua kali, tetapi pada kedatangan yang keduakalinya, tidak akan ada peringatan. Setiap nabi datang ke dunia untuk memperingatkan bangsanya menghindari dari tipuan si Dajjal. [129] Hanya Isa lah yang akan menghancurkannya. Setiap nabi datang menaburkan benih dengan harapan bahwa suatu ketika orang akan menyembah Allah dengan segenap hatinya. Hanya Isa lah yang akan menuainya bagi Allah. Setiap nabi datang dalam waktu yang berbeda. Isa Al Masih akan datang setelah mereka yang lainnya datang—di akhir Zaman —untuk menamatkan Zaman dan mengantarkannya pada kekekalan. Setiap nabi datang sesuai takdir Allah, dan meninggal dunia dengan harapan bahwa suatu hari akan datang di mana segala sesuatunya berada dalam pengendalian Allah. Isa Al Masih menggenapkan buraman ini secara sempurna. Kalau begitu, apakah Isa Al Masih memiliki dua amanah datang ke dunia ini? Atau hanya satu saja yang terdiri dari dua bagian? Amanahnya hanya lah satu. Pemunculannya yang kedua tidak tanpa akar. Pembenahan manusia yang total ini agar mereka dikembalikan kepada Allah bukanlah pekerjaan yang baru, sekadar sesuatu baru yang dimulai ketika dia datang kembali. Ia nampak pertama kali dengan bukti yang sangat jelas untuk mengajak orang menyembah Allah; dalam kemunculannya kembali ia akan menyelesaikan apa yang ia mulai dalam kedatangannya yang pertama kali itu. Kedatangannya pada akhir Zaman , dengan kita makin dekat dengannya berdasarkan waktu yang mutlak menjelang, berarti menghindarinya adalah suatu hal yang mustahil. Memang benar, sejarah membuktikan ia adalah orang yang paling susah dihindari dari semua orang yang pernah hidup di dunia ini. |
Posting Komentar